KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Ekologi Air Tawar” ini dengan
lancar.
Makalah ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari berbagai sumber
dan infomasi dari buku-buku dan dari internet yang berhubungan / berkaitan
dengan ekologi Air Tawar .
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
Ekologi Air tawar, khususnya bagi penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………
3. TUJUAN…………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
1.
LINGKUNGAN AIR TAWAR……………………………………………………
2.
KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR…………………….
3.
BIOTA AIR TAWAR……………………………………………………………...
4.
KOMUNITAS LENTIK…………………………………………………………...
5.
DANAU……………………………………………………………………………..
6.
KOLAM…………………………………………………………………………….
7.
KOMUNITAS LOTIK…………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perairan air tawar,
salah satunya waduk dan telaga menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat
penting karena merupakan sumber
air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang
mudah dan murah.Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara
makhluk dan lingkungannya,
baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan antara
makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam ekosistem didasari adanya
hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya
eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup.
Dilihat dari aspek
kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya
mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi
dan pergerakan.Keberlangsungan tersebut membuat setiap individu berjuang untuk
dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka butuhkan dalam
melangsungkan hidupnya.
2. Rumusan Masalah
Ø Menulis dan mempelajari
mengenai ekologi air tawar
3. Tujuan
Ø
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa mempelajari dan
mengetahui tentang lingkungan hidup terkhususnya pada materi yang kami kaji
disini mengenai ekologi air tawar
BAB II
PEMBAHASAN
EKOLOGI AIR TAWAR
1. LINGKUNGAN AIR TAWAR
TIPE TIPE DAN FAKTOR PEMBATAS
Karena air amat penting dan
merupakan bagian terbesar dari protoplasma, dapat dikatakan bahwa semua
kehidupan adalah “ akuatik “. Tetapi bila kita membicarakan tentang habitat
akuatik yang dimaksudkan adalah keadaan dimana air merupakan factor luar
(eksternal) yang utama sekaligus merupakan medium internal.
Habitat air tawar
dapat di bagi menjadi 2 seri yaitu ;
·
Air
tegenang, atau habitat lotik ( berasal dari kata lenis yang artinya tenang )
Contoh ; danau,kolam,rawa atau pasir tenang.
·
Air
mengalir, atau habitat lotik ( berasal dari kata lotus berarti tercuci )
seperti mata air, aliran air, atau sungai.
Habitat air tawar menempati daerah yang relative kecil
pada permukaan bumi, dibandingkan dengan habitat laut dan daratan, tetapi bagi
manusia kepentingannya jauh lebih berarti di bandingkan dengan luas daerahnya
karena alasan-alasan sebagai berikut :
1.
Habitat
air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan
domestic maupun industri.
2.
Komponen
air tawar adalah “ leher botol “ ( daerah kritis ) pada daur hidrologi.
3.
Ekosistem
air tawar menawarkan system pembuangan yang memadai dan paling murah.
Factor-faktor pembatas yang cukup
penting pada air tawar dan dibicarakan cukup mendalam pada tiap pembahasan dari
ekosistem akuatik adalah :
·
Suhu
Air
mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara
bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal sehingga
perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat
dari pada di udara.
·
Kejernihan
Penetrasi
cahaya seringkali di halangi oleh zat yang terlarut dalam air membatasi zona
fotosintesa dimana habitat akuatik di batasi oleh kedalaman.
·
Arus
Air
cukup padat maka arah arus amat penting sebagai factor pembatas terutama pada
aliran air. Di samping itu arus sering kali amat menentukan distribusi gas yang
vital, garam dan organisme kecil.
·
Konsentrasi
gas pernapasan
Pada
zaman polusi ini di konsentrasi oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis
seringkali di ukur dan merupakan factor fisik yang paling intensif di pelajari.
·
Konsentrasi
garam biogenic
Dalam
air danau dan aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-garam lain
juga tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata air mineral, bahkan pada
air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar garam atau salimitas
kurang dari 0,5 % di bandingkan dengan 30 – 37 % dalam air laut.
2. KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR
Organisme dapat di klasifikasikan
dengan dasar niche utama pada posisinya dalam rantai energi rantai makanan
sebagai :
Autotroph (
produsen ) :
tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.
Phagotroph (
konsumen makro ) : pertama, kedua dan seterusnya.
Kedua organisme di dalam air mungkin dapat di
klasifikasikan bentuk kehidupanya berdasarkan model kehidupannya sebagai
berikut :
Bentos : organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup di
dasar endapan.
Periphyton atau
organisme
Aufwuchs : maupun binatang dan daun dari tanaman yang berakar atau permukaan lain
yang menonjol dari dasar.
Plankton : organisme mengapung yang pergerakanya kira-kira tergantung pada arus.
Nekton : organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri
misalnya ikan amfibi, serangga air besar termasuk golongan ini.
Neuston : organisme yang beristirahat atau berenang pada permukiman.
Di dalam kolam dan danau tiga zona umumnya nyata seperti di tunjukan
secara diagram pada gambar 2.7 berikut ini :
Zona Litoral : daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi
cahaya sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami di tumbuhi oleh
tanaman, tetapi selalu demikian pada kolam yang di kelola.
Zona Limetik : daerah air terbuka sampai ke dalam penetrasi cahaya
yang efektif di sebut tingkat konfensasi yaitu daerah dimana fotosintesa
seimbang dengan respirasi.
Zona Profundal : bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak
tercapai oleh penetrasi Cahaya efektif. Zona ini biasanya tidak ada pada kolam.
Pada aliran air terdapat 2 zona
utama yaitu :
1.
Zona
Air Deras
2.
Zona
Air Tenang
3. BIOTA AIR TAWAR ( FLORA DAN FAUNA )
Sebagian besar difisio tanaman dan
banyak phyla utama binatang di wakili oleh satu atau lebih marga yang hidup
dalam komunitas air tawar. Di antara binatang konsumen, empat kelompok menyusun
sebagian besar biomas dari kebanyakan ekosistem air tawar yaitu moluska,
serangga air, udang-udang dengan ikan.
4. KOMUNITAS LENTIK
SIFAT KOMUNITAS DI ZONA LITORAL
1. Produsen.
Produsen di zona litoral
terdiri dari 2 tipe : yang berakar atau tanaman bentik, kebanyakan anggota
devisio spermatophyte ( tanaman berbiji ) dan fhytoplankton, atau tanaman hijau
yang mengapung, kebanyakan ganggang.
hal ini di ketahui
oleh awan karena mungkin seorang mula-mula menganggap bahwa pertumbuhan yang
cepat dari ganggang akan menaikan kadar oksigen terlarut dalam air.
Susunan wakil
tanaman dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam :
(a).
zona vegetasi tersembul.
Tanaman
berakar yang bagian alat fotosintesisnya muncul di atas permukaan air. Jadi
karbon dioksida untuk menghasilkan makanan di ambil dari udara tetapi bahan
menntah yang lain. Di ambil dari bawah permukaan air.
(b). zona tanaman berakar dengan daun yang mengapung.
Teratai
tanaman yang biasa di jumpai pada zona ini di sebagian amerika serikat bagian
timur tetapi tanaman lain ( misalnya
brasenia ) mempunyai bentuk kehidupan yang serupa.
(c). Zona vegetasi terendam.
Tanaman berakar
yang seluruhnya atau sebagian besar terendam. Anggota potamogetomaceae biasanya
dominan dizona ini.
Tipe-tipe utama
ganggang adalah
1.
diatomae
adalah indicator yang baik untuk kualitas air
2.
ganggang
hijau adalah sel tunggal seperti desmid, bentuk benang yang terapung atau
terikat dan berbagai bentuk kolam yang terapung
2. Konsumen
Zona litoral merupakan daerah yang
dihuni oleh lebih banyak jenis binatang di bandingkan dengan zona yang lain.
Zonasi vertical
lebih nyata pada binatang di bandingkan dengan zona horizontal.
Zona tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
·
Sifat
komunitas di zona limnetic
Zooplankton limnetic hanya terdiri dari beberapa jenis
tetapi jumlah individual mungkin besar. Copepod,cladocera dan rotifer umumnya
paling penting dan jenis ini amat berbeda dari yang dijumpai di zona litoral.
Nekton
limetik di daerah air tawar hampir seluruhnya terdiri dari ikan. Di dalam
kolam, ikan di zona limetik sama dengan ikan di zona litoral tetapi di perairan
yang lebih luas beberapa jenis mungkin hanya sampai di daerah limnetic.
·
Sifat
komunitas di zona profundal
Karena tidak
ada cahaya, penghuni daerah profundal tergantung pada daerah limnetic dan
litoral untuk bahan makanan dasar.
Sebaliknya zona profundal
memberikan nutrisi yang telah di daur ulang yang terbawa oleh arus dan binatang
yang berenang ke zona lain.
3.
Waduk
Waduk merupakan perairan menggenang
akibat pembendungan beberapa sungai secara sengaja untuk kepentingan
tertentu.Waduk merupakan salah satu contoh ekosistem lentik buatan yang dibuat
untuk berbagai tujuan yaitu sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik,
pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, untuk kegiatan perikanan baik
perikanan tangkap maupun budidaya karamba dan untuk kegiatan pariwisata. Waduk
menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang mengalirinya. Air
sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik yang dapat menyuburkan
perairan waduk.
Waduk
dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan status mutu airnya, yaitu:
a. Waduk Oligotrofik
adalah waduk yang kandungan nutrien dan
produktivitasnya sedang. Waduk dengan status trofik tersebut sangat cocok untuk
perikanan.
b. Waduk eutrofik
b. Waduk eutrofik
adalah waduk yang kandungan nutrient dan
produktivitasnya tinggi.Waduk dengan status trofik tersebut cocok untuk
perikanan dan irigasi.
c. Waduk hipereutrofik
c. Waduk hipereutrofik
adalah waduk yang mengandung banyak material
humus,kandungan oksigennya rendah dan jumlah spesies ganggang sedikit.Waduk
dengan status trofik tersebut hanya cocok untuk irigasi.
4. Kelompok Binatang Konsumen adalah
§
Cacing
§
Kerang
§
Larva
phatom atau chaoborus
5. DANAU
Danau merupakan bentuk geologi
sementara biasanya terbentuk karena bencana alam, menjadi dewasa dan mati
tenang dan perlahan lahan.
Sirkulasi air di
kolam umumnya sedemikian sehingga menjadi stratifikasi suhu atau oksigen, danau
di daerah sedang, kecuali bila sangat dangkal, cenderung untuk terdapat
stratifikasi pada musim tertentu.
·
Stratifikasi
dalam danau-pola klasik di daerah sedang
Musim panas
air di bagian atas menjadi lebih panas dari pada air di bagian bawah.Ketika
cuaca mulai dingin suhu empliminion turun sampai dengan himpolimnion. Maka
seluruh air di dalam danau mulai tersirkulasi dan oksigen dapat mencapai
kedalaman selama “ pengembalian musim gugur”. Keadaan kekurangan oksigen pada
hipolimnion selam stratifikasi musim panas tergantung pada jumlah materi yang
sedang terurai dan kedalaman termoklin. Bila air dari suatu danau amat jernih
dan memungkinkan pertumbuhan fitoplankton dibawah termoklin ( diatas
hipolimnion ) oksigen mungkin ada di sini dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dari pada permukaan, sebab seperti yang telah di katakana di atas oksigen lebih
banyak terlarut dalam air dingin.
·
Stratifikasi Termal di daerah Tropika
Permukaan air di danau di daerah subtropika tidak pernah turun dibawah 4 °C, umumnya menunjukkan suatu penurunan suhu yang tertentu dari permukaan sampai dasar, tetapi hanya terdapat satu sirkulsi umum sepanjang tahun yang terjadi pada musim dingin. Danau di aerah tropika mempunyai suhu permukaan yang tinggi (20°C sampai 30°C) menunjukkan sedikit penurunan suhu dengan bertambahnya kedalaman dan sedikit perubahan suhu musiman pada semua kedalaman. Perbedaan kepadatan air yang disebabkan oleh perbedaan suhu yang kecil dapat menghasilkan strstifikasi yang mantap sepanjang tahun.
Umunya danau buatan ditandai dengan fluktuasi permukaan air dan turbiditas yang tinggi. Produksi dari bentos sering lebih kecil di danau buatan dibandingkan dengan di danau alam. Genangan itu menjadi suatu perangkap panas dan pengekspor makanan, sebaliknya danau alam membuang airnya dari permukaan, jadi fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas. Karena itu tipe pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di bagian hilirnya.
Sebagai tambahan dari pertimbangan suhu, wright (1967) mendaftar pengaruh-pengaruh berikut dari bendungan dengan pembuangan air di dasar:
Permukaan air di danau di daerah subtropika tidak pernah turun dibawah 4 °C, umumnya menunjukkan suatu penurunan suhu yang tertentu dari permukaan sampai dasar, tetapi hanya terdapat satu sirkulsi umum sepanjang tahun yang terjadi pada musim dingin. Danau di aerah tropika mempunyai suhu permukaan yang tinggi (20°C sampai 30°C) menunjukkan sedikit penurunan suhu dengan bertambahnya kedalaman dan sedikit perubahan suhu musiman pada semua kedalaman. Perbedaan kepadatan air yang disebabkan oleh perbedaan suhu yang kecil dapat menghasilkan strstifikasi yang mantap sepanjang tahun.
Umunya danau buatan ditandai dengan fluktuasi permukaan air dan turbiditas yang tinggi. Produksi dari bentos sering lebih kecil di danau buatan dibandingkan dengan di danau alam. Genangan itu menjadi suatu perangkap panas dan pengekspor makanan, sebaliknya danau alam membuang airnya dari permukaan, jadi fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas. Karena itu tipe pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di bagian hilirnya.
Sebagai tambahan dari pertimbangan suhu, wright (1967) mendaftar pengaruh-pengaruh berikut dari bendungan dengan pembuangan air di dasar:
1. air dilimpahkan dengan salinitas yang lebih
tinggi daripada bila air dilimpahkan dari permukaan.
2. Makanan esensial hilang dari bendungan, jadi cenderung untuk mengurangi kapasitas produksi dari bendungan dan pada waktu yang sama menyebabkan eutrofikasi di daerah hilir.
3. Kehilangan karena evaporasi bertambah sebagai hasil dari penyimpanan air yang hangat dan pembuangan air yang dingin dari hipolimnion.
4. Oksigen yang terlarut rendah dari air yang dibuang mengurangi kapasitas dari sungai untuk menerima bahan pencemar organic.
Pembuangan hydrogen sulfide dan senyawa organic yang lain menurunkan kualitas air di hilir dan pada kasus yang ekstrem, membunuh ikan
2. Makanan esensial hilang dari bendungan, jadi cenderung untuk mengurangi kapasitas produksi dari bendungan dan pada waktu yang sama menyebabkan eutrofikasi di daerah hilir.
3. Kehilangan karena evaporasi bertambah sebagai hasil dari penyimpanan air yang hangat dan pembuangan air yang dingin dari hipolimnion.
4. Oksigen yang terlarut rendah dari air yang dibuang mengurangi kapasitas dari sungai untuk menerima bahan pencemar organic.
Pembuangan hydrogen sulfide dan senyawa organic yang lain menurunkan kualitas air di hilir dan pada kasus yang ekstrem, membunuh ikan
Klasifikasi Danau
Danau adalah bagian permukaan bumi
yang berupa cekungan dan di genangi air serta terletak di tengah-tengah
daratan. Intinya danau adalah perairan di tengah-tengah daratan . umumnya danau
terisi dengan air tawar.
BERIKUT INI
KLASIFIKASI DANAU BERDASARKAN PROSES TERJADINYA
·
Danau
Vulkanik
Danau
vulkanik adalah danau yang terletak akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi ).
·
Danau
Tektonok
Danau
tektonik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik ( lempeng ).
·
Danau
Tektovulkanik
Danau
ini terbentuk akibat aktivitas gabungan tektonik dan vulkanik pada saat terjadi
letusan gunung berapi.
·
Danau
Glasial
Danau
glasial terbentuk di daerah pegunungan salju.
·
Danau
Aliran atau ladam
Danau
ini biasanya terjadi di sungai yang aliranya berkelak – kelok.
·
Danau
Karst
Danau
karst adalah danau yang terbentuk karena pengikisan batu kapur oleh air.
Pengikisan seringkali menghasilkan cekungan yang dapat di genangi air.
6. KOLAM
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kolam sebagai berikut :
·
Factor
Fisika
Menurut Arfiati (2009), air
tegantung yang melarut dalam air tergantung yang melarut dalam aliran
memberikan tekanan kepada ikan.
Distribusi cahaya pada air
tergenang juga akan makin berkurang dengan
bertambahnya kedalaman.makin jernih air, makin cahaya yang dapat
menembus perairan sehingga suhu air hangat, untuk perairan keruh, bau
disebabkan oleh kepadatan titoplankton maupun karna parlemen tanah tingkat
kecerahan air sangat rendah, aspek lain adalah kekentalan.
·
Factor
Kimia
Kolam merupakan suatu
ekosistem (akuatik) sebagai tempat hidup hewan-hewan air dan vegetasi air,
vegetasi air dan hewan air menjadikan kolam suatu ekosistem yang mempunyai
fungsi tertentu.
Komponen-komponen kolam
terdiri darisenyawa-senyawa air, CO2, O2, Ca, nitrogen,
garam-garam fosfor, asam amino dan sebagainya.
·
Factor
Biologi
Organisme
pada kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium domain selama periode
kering atau dapat bergerak ke luar atau kedalam kolam seperti amfibi dan
serangga air yang dewasa.
Mikroba
menonjol karena dapat beradaptasi dengan baik dan amat terbatas penyesuaiannya
pada kolam sementara.
7. KOMUNITAS LOTIK ( AIR MENGALIR )
Berdasarkan jenis habitatnya , terdapat 3 jenis
perairan yaitu : perairan tawar, danau dan laut.
Menurut
hernes (1980), perairan tawar terdiri dari air mengalir (lotik) dan perairan
tergenang (lentik).
1)
Komunitas
Lotik
Merupakan komunitas air yang
dapat mengalir dengan cepat, sehingga dapat terlihat gerakan serta aliran air
yang dapat mengalir dengan cepat sehigga dapat terlihat gerakan serta aliran
air secara horizontal yang cukup deras, meskipun pada komunitas lotik ini dapat
di jumpai aliran air yang bergerak relative lambat, yang terlihat seperti
tergenang ( odum, 1973 )
2)
Komunitas
Lentik
Merupakan komunitas air yang
mengalir secara vertical dengan arus yang relative lambat, sehingga perbedaan
kedalam air dapat menunjukan perbedaan suhu yang jelas (odum, 1973)
·
Habitat
Air Tawar
Merupakan sumber air yang paling praktis dan paling
murah untuk berbagai macam kepentingan industry, rumah tangga, pertaninan,
perikanan, dan kebutuhan lainya di bandingkan dengan air laut yang kadar
garamnya tinggi sehingga perlu di olah terlebih dahulu.
Factor-faktor yang
mempengaruhi ekosistem air tawar adalah :
1) Temperatur
Air mempunyai kemampuan untuk
menahan panas dengan baik, sehingga perubahan temperature yang terjadi lambat.
Perubahan temperatur yang cepat menyebabkan pola sirkulasi air berubah dan
berpengaruh terhadap kehidupan organisme akuatik.
2) Kekeruhan
Penetrasi cahaya sering di hambat
oleh zat yang larut di dalam air. Bila kekeruhan di sebabkan oleh organisme hal
inimerupakan indikasi produktivitas. Tetapi bisa juga kekeruhan di sebabkan
oleh lumpur yang tersuspensi dan berkoloid yang dapat menjadi factor pembatas
bagi organisme akuatik.
3) Arus
Dengan adanya aliran air penting
sekali dalam menentukan gas, garam, dan organisme kecil dalam proses kehidupan
di perairan.
4) Konsentrasi Oksigen
Konsentrasi oksigen terlambat merupakan
kebutuhan biologis setiap organisme dan dapat digunakan sebagai indikasi
produktifitas. Semakin rendah O2 yang terlarut diindikasikan semakin
buruk kualitas air tersebut.
5) Konsentrasi Garam Biogenic
Adanya garam biogenic dalam air
mempengaruhi jumlah dan distribusi jenis organisme memiliki kemampuan menahan
tekanan osmosis yang berbeda-beda semakin tinggi konsentrasi garam, maka
hewan-hewan memiliki membrane sen yang relative yang tidak termeable.
·
Sungai
Sungai
adalah komunitas air tawar dengan keadaan air yang relative cepat, sehingga di
jumpai adanya gerakan serta aliran air secara horizontal yang cukup deras serta
terdapat juga bagian sungai yang aliran-alirannya lambat sehingga mendekati
komunitas tergenang ( lentik ).
Secara garis
besar, ekosistem daerah aliran sungai dapat di bagi menjadi 3 subsistem yaitu :
1.
DAS
HULU ( Upper Stream )
2.
DAS
TENGAH ( Middle Viver )
3.
DAS
HILIR ( Down Stream )
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa air
tawar merupakan salah satu ekosistem perairan (bioma akuatik) yang memiliki
ciri kadar garam yang rendah. Ekosistem air tawar muncul atau dibentuk dari
sumber air di bawah tanah. Dengan karakteristik abiotik yang demikian tentu
sangat menentukan komponen biotik yang dapat bertahan hidup di dalamnya.
Is Titanium's expensive? - TiogaArt Studio
BalasHapusWith no remmington titanium concept or concept, snow peak titanium in the end, it titanium teeth dog would be an expensive one. For a solid investment, an investment, tube supplier it stainless steel vs titanium apple watch will be more expensive.
more tips here dildos,cheap sex toys,sex chair,dildo,sex chair,realistic dildo,dildo,realistic dildo,dog dildo go now
BalasHapusra540 vans hombre,vanspatike,restocks eu,restocks romania,novelship legit,restocksireland,vans greece,vansbota,vans for sale australia hm026
BalasHapuseo054 kickscrew argentina,flight club germany,alexandermcqueenuae,chacos canada,lowa scarpe militari,goatshoessouthafrica,clarksbootscanada,oliver cabell tienda,columbia españa vu578
BalasHapus