Rabu, 08 Februari 2017

Ekologi Air Tawar



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekologi Air Tawar” ini dengan lancar.
 Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari berbagai sumber dan infomasi dari buku-buku dan dari internet yang berhubungan / berkaitan dengan ekologi Air Tawar .
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Ekologi Air tawar, khususnya bagi penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG……………………………………………………………
2.      RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………
3.      TUJUAN…………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
            1. LINGKUNGAN AIR TAWAR……………………………………………………
            2. KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR…………………….
            3. BIOTA AIR TAWAR……………………………………………………………...
            4. KOMUNITAS LENTIK…………………………………………………………...
            5. DANAU……………………………………………………………………………..
            6. KOLAM…………………………………………………………………………….
            7. KOMUNITAS LOTIK…………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
            1. KESIMPULAN……………………………………………………………………..












  

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perairan air tawar, salah satunya waduk dan telaga menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah.Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup.
Dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan.Keberlangsungan tersebut membuat setiap individu berjuang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka butuhkan dalam melangsungkan hidupnya.
2. Rumusan Masalah
Ø  Menulis dan mempelajari mengenai ekologi air tawar
3. Tujuan

Ø  Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa mempelajari dan mengetahui tentang lingkungan hidup terkhususnya pada materi yang kami kaji disini mengenai ekologi air tawar







BAB II
PEMBAHASAN
EKOLOGI AIR TAWAR

1. LINGKUNGAN AIR TAWAR
TIPE TIPE DAN FAKTOR PEMBATAS
            Karena air amat penting dan merupakan bagian terbesar dari protoplasma, dapat dikatakan bahwa semua kehidupan adalah “ akuatik “. Tetapi bila kita membicarakan tentang habitat akuatik yang dimaksudkan adalah keadaan dimana air merupakan factor luar (eksternal) yang utama sekaligus merupakan medium internal.
Habitat air tawar dapat di bagi menjadi 2 seri yaitu ;
·         Air tegenang, atau habitat lotik ( berasal dari kata lenis yang artinya tenang )
Contoh ; danau,kolam,rawa atau pasir tenang.
·         Air mengalir, atau habitat lotik ( berasal dari kata lotus berarti tercuci ) seperti mata air, aliran air, atau sungai.

Habitat air tawar menempati daerah yang relative kecil pada permukaan bumi, dibandingkan dengan habitat laut dan daratan, tetapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti di bandingkan dengan luas daerahnya karena alasan-alasan sebagai berikut :
1.      Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestic maupun industri.
2.      Komponen air tawar adalah “ leher botol “ ( daerah kritis ) pada daur hidrologi.
3.      Ekosistem air tawar menawarkan system pembuangan yang memadai dan paling murah.
            Factor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar dan dibicarakan cukup mendalam pada tiap pembahasan dari ekosistem akuatik adalah :
·         Suhu
Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada di udara.
·         Kejernihan
Penetrasi cahaya seringkali di halangi oleh zat yang terlarut dalam air membatasi zona fotosintesa dimana habitat akuatik di batasi oleh kedalaman.





·         Arus
Air cukup padat maka arah arus amat penting sebagai factor pembatas terutama pada aliran air. Di samping itu arus sering kali amat menentukan distribusi gas yang vital, garam dan organisme kecil.
·         Konsentrasi gas pernapasan
Pada zaman polusi ini di konsentrasi oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis seringkali di ukur dan merupakan factor fisik yang paling intensif di pelajari.
·         Konsentrasi garam biogenic
Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-garam lain juga tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata air mineral, bahkan pada air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar garam atau salimitas kurang dari 0,5 % di bandingkan dengan 30 – 37 % dalam air laut.


2. KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR
            Organisme dapat di klasifikasikan dengan dasar niche utama pada posisinya dalam rantai energi rantai makanan sebagai :

Autotroph ( produsen )                       : tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.
Phagotroph ( konsumen makro )         : pertama, kedua dan seterusnya.

             Kedua organisme di dalam air mungkin dapat di klasifikasikan bentuk kehidupanya berdasarkan model kehidupannya sebagai berikut :
Bentos : organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup di dasar endapan.
Periphyton atau organisme
Aufwuchs : maupun binatang dan daun dari tanaman yang berakar atau permukaan lain yang menonjol dari dasar.
Plankton : organisme mengapung yang pergerakanya kira-kira tergantung pada arus.
Nekton : organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri misalnya ikan amfibi, serangga air besar termasuk golongan ini.
Neuston : organisme yang beristirahat atau berenang pada permukiman.
           
Di dalam kolam dan danau tiga zona umumnya nyata seperti di tunjukan secara diagram pada gambar 2.7 berikut ini :

Zona Litoral : daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami di tumbuhi oleh tanaman, tetapi selalu demikian pada kolam yang di kelola.
Zona Limetik : daerah air terbuka sampai ke dalam penetrasi cahaya yang efektif di sebut tingkat konfensasi yaitu daerah dimana fotosintesa seimbang dengan respirasi.
Zona Profundal : bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak tercapai oleh penetrasi Cahaya efektif. Zona ini biasanya tidak ada pada kolam.
            Pada aliran air terdapat 2 zona utama yaitu :
1.      Zona Air Deras
2.      Zona Air Tenang

3. BIOTA AIR TAWAR ( FLORA DAN FAUNA )
            Sebagian besar difisio tanaman dan banyak phyla utama binatang di wakili oleh satu atau lebih marga yang hidup dalam komunitas air tawar. Di antara binatang konsumen, empat kelompok menyusun sebagian besar biomas dari kebanyakan ekosistem air tawar yaitu moluska, serangga air, udang-udang dengan ikan.



4. KOMUNITAS LENTIK
            SIFAT KOMUNITAS DI ZONA LITORAL
1.      Produsen.
                        Produsen di zona litoral terdiri dari 2 tipe : yang berakar atau tanaman bentik, kebanyakan anggota devisio spermatophyte ( tanaman berbiji ) dan fhytoplankton, atau tanaman hijau yang mengapung, kebanyakan ganggang.
hal ini di ketahui oleh awan karena mungkin seorang mula-mula menganggap bahwa pertumbuhan yang cepat dari ganggang akan menaikan kadar oksigen terlarut dalam air.
Susunan wakil tanaman dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam :
(a). zona vegetasi tersembul.
Tanaman berakar yang bagian alat fotosintesisnya muncul di atas permukaan air. Jadi karbon dioksida untuk menghasilkan makanan di ambil dari udara tetapi bahan menntah yang lain. Di ambil dari bawah permukaan air.
(b). zona tanaman berakar dengan daun yang mengapung.
Teratai tanaman yang biasa di jumpai pada zona ini di sebagian amerika serikat bagian timur tetapi tanaman lain ( misalnya  brasenia ) mempunyai bentuk kehidupan yang serupa.
(c). Zona vegetasi terendam.
Tanaman berakar yang seluruhnya atau sebagian besar terendam. Anggota potamogetomaceae biasanya dominan dizona ini.
Tipe-tipe utama ganggang adalah
1.      diatomae adalah indicator yang baik untuk kualitas air
2.      ganggang hijau adalah sel tunggal seperti desmid, bentuk benang yang terapung atau terikat dan berbagai bentuk kolam yang terapung



2. Konsumen
            Zona litoral merupakan daerah yang dihuni oleh lebih banyak jenis binatang di bandingkan dengan zona yang lain.
Zonasi vertical lebih nyata pada binatang di bandingkan dengan zona horizontal.
Zona tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

·         Sifat komunitas di zona limnetic
Zooplankton limnetic hanya terdiri dari beberapa jenis tetapi jumlah individual mungkin besar. Copepod,cladocera dan rotifer umumnya paling penting dan jenis ini amat berbeda dari yang dijumpai di zona litoral.
Nekton limetik di daerah air tawar hampir seluruhnya terdiri dari ikan. Di dalam kolam, ikan di zona limetik sama dengan ikan di zona litoral tetapi di perairan yang lebih luas beberapa jenis mungkin hanya sampai di daerah limnetic.
·         Sifat komunitas di zona profundal
Karena tidak ada cahaya, penghuni daerah profundal tergantung pada daerah limnetic dan litoral untuk bahan makanan dasar.
Sebaliknya zona profundal memberikan nutrisi yang telah di daur ulang yang terbawa oleh arus dan binatang yang berenang ke zona lain.







3. Waduk

Waduk merupakan perairan menggenang akibat pembendungan beberapa sungai secara sengaja untuk kepentingan tertentu.Waduk merupakan salah satu contoh ekosistem lentik buatan yang dibuat untuk berbagai tujuan yaitu sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, untuk kegiatan perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya karamba dan untuk kegiatan pariwisata. Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik yang dapat menyuburkan perairan waduk.

Waduk dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan status mutu airnya, yaitu:

a. Waduk Oligotrofik
    adalah waduk yang kandungan nutrien dan produktivitasnya sedang. Waduk dengan status trofik tersebut sangat cocok untuk perikanan.
b. Waduk eutrofik
    adalah waduk yang kandungan nutrient dan produktivitasnya tinggi.Waduk dengan status trofik tersebut cocok untuk perikanan dan irigasi.
c. Waduk hipereutrofik
    adalah waduk yang mengandung banyak material humus,kandungan oksigennya rendah dan jumlah spesies ganggang sedikit.Waduk dengan status trofik tersebut hanya cocok untuk irigasi.

4. Kelompok Binatang Konsumen adalah

§  Cacing
§  Kerang
§  Larva phatom atau chaoborus

5. DANAU
            Danau merupakan bentuk geologi sementara biasanya terbentuk karena bencana alam, menjadi dewasa dan mati tenang dan perlahan lahan.
Sirkulasi air di kolam umumnya sedemikian sehingga menjadi stratifikasi suhu atau oksigen, danau di daerah sedang, kecuali bila sangat dangkal, cenderung untuk terdapat stratifikasi pada musim tertentu.
·         Stratifikasi dalam danau-pola klasik di daerah sedang
Musim panas air di bagian atas menjadi lebih panas dari pada air di bagian bawah.Ketika cuaca mulai dingin suhu empliminion turun sampai dengan himpolimnion. Maka seluruh air di dalam danau mulai tersirkulasi dan oksigen dapat mencapai kedalaman selama “ pengembalian musim gugur”. Keadaan kekurangan oksigen pada hipolimnion selam stratifikasi musim panas tergantung pada jumlah materi yang sedang terurai dan kedalaman termoklin. Bila air dari suatu danau amat jernih dan memungkinkan pertumbuhan fitoplankton dibawah termoklin ( diatas hipolimnion ) oksigen mungkin ada di sini dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari pada permukaan, sebab seperti yang telah di katakana di atas oksigen lebih banyak terlarut dalam air dingin.
·         Stratifikasi Termal di daerah Tropika
Permukaan air di danau di daerah subtropika tidak pernah turun dibawah 4 °C, umumnya menunjukkan suatu penurunan suhu yang tertentu dari permukaan samp
ai dasar, tetapi hanya terdapat satu sirkulsi umum sepanjang tahun yang terjadi pada musim dingin. Danau di aerah tropika mempunyai suhu permukaan yang tinggi (20°C sampai 30°C) menunjukkan sedikit penurunan suhu dengan bertambahnya kedalaman dan sedikit perubahan suhu musiman pada semua kedalaman. Perbedaan kepadatan air yang disebabkan oleh perbedaan suhu yang kecil dapat menghasilkan strstifikasi yang mantap sepanjang tahun.
Umunya danau buatan ditandai dengan fluktuasi permukaan air dan turbiditas yang tinggi. Produksi dari bentos sering lebih kecil di danau buatan dibandingkan dengan di danau alam. Genangan itu menjadi suatu perangkap panas dan pengekspor makanan, sebaliknya danau alam membuang airnya dari permukaan, jadi fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas. Karena itu tipe pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di bagian hilirnya.
Sebagai tambahan dari pertimbangan suhu, wright (1967) mendaftar pengaruh-pengaruh berikut dari bendungan dengan pembuangan air di dasar:
1. air dilimpahkan dengan salinitas yang lebih tinggi daripada bila air dilimpahkan dari   permukaan.
2. Makanan esensial hilang dari bendungan, jadi cenderung untuk mengurangi kapasitas produksi dari bendungan dan pada waktu yang sama menyebabkan eutrofikasi di daerah hilir.
3. Kehilangan karena evaporasi bertambah sebagai hasil dari penyimpanan air yang hangat dan pembuangan air yang dingin dari hipolimnion.
4. Oksigen yang terlarut rendah dari air yang dibuang mengurangi kapasitas dari sungai untuk menerima bahan pencemar organic.
Pembuangan hydrogen sulfide dan senyawa organic yang lain menurunkan kualitas air di hilir dan pada kasus yang ekstrem, membunuh ikan
Klasifikasi Danau
            Danau adalah bagian permukaan bumi yang berupa cekungan dan di genangi air serta terletak di tengah-tengah daratan. Intinya danau adalah perairan di tengah-tengah daratan . umumnya danau terisi dengan air tawar.






BERIKUT INI KLASIFIKASI DANAU BERDASARKAN PROSES TERJADINYA
·         Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terletak akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi ).
·         Danau Tektonok
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik ( lempeng ).
·         Danau Tektovulkanik
Danau ini terbentuk akibat aktivitas gabungan tektonik dan vulkanik pada saat terjadi letusan gunung berapi.
·         Danau Glasial
Danau glasial terbentuk di daerah pegunungan salju.
·         Danau Aliran atau ladam
Danau ini biasanya terjadi di sungai yang aliranya berkelak – kelok.
·         Danau Karst
Danau karst adalah danau yang terbentuk karena pengikisan batu kapur oleh air. Pengikisan seringkali menghasilkan cekungan yang dapat di genangi air.


6. KOLAM
            Faktor-faktor yang mempengaruhi kolam sebagai berikut :
·         Factor Fisika
Menurut Arfiati (2009), air tegantung yang melarut dalam air tergantung yang melarut dalam aliran memberikan tekanan kepada ikan.
Distribusi cahaya pada air tergenang juga akan makin berkurang dengan  bertambahnya kedalaman.makin jernih air, makin cahaya yang dapat menembus perairan sehingga suhu air hangat, untuk perairan keruh, bau disebabkan oleh kepadatan titoplankton maupun karna parlemen tanah tingkat kecerahan air sangat rendah, aspek lain adalah kekentalan.


·         Factor Kimia
Kolam merupakan suatu ekosistem (akuatik) sebagai tempat hidup hewan-hewan air dan vegetasi air, vegetasi air dan hewan air menjadikan kolam suatu ekosistem yang mempunyai fungsi tertentu.
Komponen-komponen kolam terdiri darisenyawa-senyawa air, CO2,  O2, Ca, nitrogen, garam-garam fosfor, asam amino dan sebagainya.

·         Factor Biologi
Organisme pada kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium domain selama periode kering atau dapat bergerak ke luar atau kedalam kolam seperti amfibi dan serangga air yang dewasa.
Mikroba menonjol karena dapat beradaptasi dengan baik dan amat terbatas penyesuaiannya pada kolam sementara.




7. KOMUNITAS LOTIK ( AIR MENGALIR )

Berdasarkan jenis habitatnya , terdapat 3 jenis perairan yaitu : perairan tawar, danau dan laut.
Menurut hernes (1980), perairan tawar terdiri dari air mengalir (lotik) dan perairan tergenang (lentik).
1)      Komunitas Lotik
Merupakan komunitas air yang dapat mengalir dengan cepat, sehingga dapat terlihat gerakan serta aliran air yang dapat mengalir dengan cepat sehigga dapat terlihat gerakan serta aliran air secara horizontal yang cukup deras, meskipun pada komunitas lotik ini dapat di jumpai aliran air yang bergerak relative lambat, yang terlihat seperti tergenang ( odum, 1973 )

2)      Komunitas Lentik
Merupakan komunitas air yang mengalir secara vertical dengan arus yang relative lambat, sehingga perbedaan kedalam air dapat menunjukan perbedaan suhu yang jelas (odum, 1973)
·         Habitat Air Tawar
Merupakan sumber air yang paling praktis dan paling murah untuk berbagai macam kepentingan industry, rumah tangga, pertaninan, perikanan, dan kebutuhan lainya di bandingkan dengan air laut yang kadar garamnya tinggi sehingga perlu di olah terlebih dahulu.


Factor-faktor yang mempengaruhi ekosistem air tawar adalah :

1) Temperatur
            Air mempunyai kemampuan untuk menahan panas dengan baik, sehingga perubahan temperature yang terjadi lambat. Perubahan temperatur yang cepat menyebabkan pola sirkulasi air berubah dan berpengaruh terhadap kehidupan organisme akuatik.

2) Kekeruhan
            Penetrasi cahaya sering di hambat oleh zat yang larut di dalam air. Bila kekeruhan di sebabkan oleh organisme hal inimerupakan indikasi produktivitas. Tetapi bisa juga kekeruhan di sebabkan oleh lumpur yang tersuspensi dan berkoloid yang dapat menjadi factor pembatas bagi organisme akuatik.

3) Arus
            Dengan adanya aliran air penting sekali dalam menentukan gas, garam, dan organisme kecil dalam proses kehidupan di perairan.

4) Konsentrasi Oksigen
             Konsentrasi oksigen terlambat merupakan kebutuhan biologis setiap organisme dan dapat digunakan sebagai indikasi produktifitas. Semakin rendah O2 yang terlarut diindikasikan semakin buruk kualitas air tersebut.


5) Konsentrasi Garam Biogenic
            Adanya garam biogenic dalam air mempengaruhi jumlah dan distribusi jenis organisme memiliki kemampuan menahan tekanan osmosis yang berbeda-beda semakin tinggi konsentrasi garam, maka hewan-hewan memiliki membrane sen yang relative yang tidak termeable.

·         Sungai

Sungai adalah komunitas air tawar dengan keadaan air yang relative cepat, sehingga di jumpai adanya gerakan serta aliran air secara horizontal yang cukup deras serta terdapat juga bagian sungai yang aliran-alirannya lambat sehingga mendekati komunitas tergenang ( lentik ).

Secara garis besar, ekosistem daerah aliran sungai dapat di bagi menjadi 3 subsistem yaitu :
1.      DAS HULU ( Upper Stream )
2.      DAS TENGAH ( Middle Viver )
3.      DAS HILIR ( Down Stream )









BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa air tawar merupakan salah satu ekosistem perairan (bioma akuatik) yang memiliki ciri kadar garam yang rendah. Ekosistem air tawar muncul atau dibentuk dari sumber air di bawah tanah. Dengan karakteristik abiotik yang demikian tentu sangat menentukan komponen biotik yang dapat bertahan hidup di dalamnya.


4 komentar: